top of page

A.Meena

Film dokumenter Lima Pare karya sineas muda asal Pandeglang, Banten, berhasil  menembus kancah internasional dan mengharumkan nama Indonesia. Film ini mengangkat  kisah ketahanan pangan masyarakat adat baduy dan bagaimana kearifan lokal mereka  dalam menjaga keseimbangan alam. Dengan pendekatan yang autentik dan penuh makna,  Lima Pare menggambarkan filosofi kehidupan suku baduy yang erat dengan alam dan  budaya leluhur.  


Sejak pemutarannya di berbagai festival, Lima Pare mendapatkan respons positif dari  penonton sehingga Lima Pare telah meraih berbagai penghargaan bergengsi dan mendapat  pengakuan di kancah internasional. Banyak yang mengapresiasi film ini karena berhasil  menyajikan gambaran kehidupan masyarakat adat Baduy dengan cara yang otentik dan  menyentuh. Keindahan sinematografi serta pesan mendalam tentang keberlanjutan dan  kearifan lokal membuat film ini meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang  menontonnya.  


Film ini berhasil masuk nominasi kategori Ethnoecology dalam XXVIII International  Ecological TV Festival "To Save and Preserve" di Rusia, sebuah festival film ternama yang  berfokus pada isu lingkungan. Selain itu, Lima Pare juga meraih nominasi Best International  Documentary di Bangladesh International Short and Independent Film Festival 2024 yang  menunjukkan apresiasi terhadap kedalaman cerita dan kualitas sinematografinya.  Keberhasilan ini menegaskan bahwa film dokumenter Indonesia mampu bersaing dan  mendapat apresiasi di level global.  


Lima Pare disutradarai oleh Fahmi Abdul Aziz dan Ilham Aulia Japra, dua sineas muda  berbakat dari Pandeglang. Film ini diproduksi dengan pendekatan yang mendalam,  menggabungkan wawancara dengan masyarakat Baduy, dokumentasi kehidupan sehari-hari  mereka, serta elemen sinematografi yang memperkuat narasi visualnya.  


Meskipun mendapat pengakuan di level internasional, film ini masih minim apresiasi di  daerah asalnya sendiri. Hal ini menjadi refleksi bagi masyarakat dan pemerintah daerah  untuk lebih mendukung dan menghargai karya-karya lokal yang berpotensi membawa nama  baik Indonesia di dunia internasional.  


Melalui Lima Pare, Fahmi Abdul Aziz dan Ilham Aulia Japra membuktikan bahwa sineas  muda Indonesia mampu menghasilkan karya berkualitas dunia sekaligus memperkenalkan  budaya dan kearifan lokal ke panggung global.

  • @reelinsiderindonesia
  • @reeledupark
  • Reel Talk +62

© 2025 reelinsidermedia.com

bottom of page