top of page

The Iconic and Artistic Ruth Carter, Inspirasi di International Women's Day



Ruth E. Carter adalah seorang costume designer yang ikonik, artistik, dan visioner. Ruth berhasil mencetak sejarah sebagai wanita Afro-Amerika pertama yang memenangkan 2 Piala Oscar pada kategori Desain Kostum Terbaik untuk film Black Panther (2018) di tahun 2019 dan 2023, dan juga 9 penghargaan lainnya.


Carter lahir pada tanggal 10 April 1960 di Springfield, Massachusetts. Dibesarkan dalam keluarga seniman dan pendidik, Ruth memiliki kedisiplinan dan kreativitas yang kuat sejak dini.


Kemampuan Carter dalam mendesain pakaian, bermula dari ibunya yang merupakan seorang penjahit dan desainer. Carter mengembangkan minatnya dalam desain kostum ketika berkuliah di bidang teater di Universitas Hampton di Virginia, yang akhirnya meraih gelar Bachelor of Arts. Selanjutnya, Carter juga meraih gelar associate dalam bidang desain fashion di Fashion Institute of Technology, New York.


Carter dikenal sebagai sosok yang cermat dalam bekerja. Ia selalu detail pada keaslian, bahkan meneliti sejarah dan budaya, untuk membuat kostum yang bercerita dan mendefinisikan karakter. Carter banyak belajar dari komunitas etnis dan pengalaman ibunya ia juga meneliti sejarah di perpustakaan sebelum merancang sebuah kostum. Visual yang tercipta dari rancangan Carter mencerminkan perjalanan dan kepribadian dari setiap karakter yang akan memakainya.


Perjalananan Carter sebagai costume designer dimulai pada tahun 1980-an sebagai perancang kostum film School Daze dan Do the Right Thing, hingga berkontribusi dalam film Jungle Fever, Malcolm X, dan Amistad. Carter juga ikut terlibat sebagai costume designer serial Roots (2016).


Selama lebih dari 3 dekade berkarya dan 60 lebih judul film, Carter masuk ke dalam nominasi di antaranya adalah film Selma (Desain Kostum Terbaik Academy Award), film biografi The Butler (Costume Designers Guild Award for Excellence in Period Film), dan drama musikal Broadway The Color Purple (Desain Kostum Terbaik Tony Award).


Setelah beberapa nominasi, Carter membuka mata dunia sebagai costume designer yang ikonik dalam film Black Panther untuk kostum adat Afrika Ayo, Ratu Ramonda, Shuri, dan lainnya. Hasil karya Carter di film Black Panther sangat diapresiasi karena detail menyajikan unsur sejarah Afrika lewat kreativitas rancangan busana.


Hal menarik dalam setiap karya Carter adalah gaya Afrofuturism, yaitu memberikan perspektif sejarah dan tradisi budaya Afrika dengan inovasi teknologi yang lebih modern. Kolaborasi tradisional dan teknologi tersebut, menggambarkan aspirasi komunitas Black People untuk kehidupan yang lebih adil dan sejahtera. Contoh dari Afrofuturism seperti dalam film Black Panther. Gaya busana tersebut juga menjadi identitas baru yang kuat bagi komunitas Black People.


Desain Afrofuturism diabadikan lewat pameran busana “Ruth E. Carter: Afrofuturism in Costume Design” yang diselenggarakan di beberapa tempat seperti The Charles H. Wright Museum of African American History, The Wright Museum, Taubman Museum of Art, dan akan terselenggara kembali sebagai bagian dari perayaan 100 tahun The Children's Museum of Indianapolis pada tanggal 22 Maret 2025 mendatang.


“Ruth E. Carter: Afrofuturism in Costume Design” menghadirkan hampir seluruh rancangan Carter selama berkarya sebagai costume designer, mulai dari kostum teater hingga kostum film (termasuk Black Panther). Dibutuhkan waktu yang panjang untuk mengumpulkan koleksi kostum bersejarah dari awal kariernya. Pameran ini bertujuan menginspirasi seniman muda dan mendorong kreativitas anak-anak.


Perjalanan kreativitas Ruth E. Carter dapat disaksikan dalam film dokumenter Netflix berjudul Abstract The Art of Design - Ruth Carter Costume Design.

 
 
 

Comments


  • @reelinsiderindonesia
  • @reeledupark
  • Reel Talk +62

© 2025 reelinsidermedia.com

bottom of page