top of page

Bangun Production House, Ini Tujuan Prilly dan Umay Untuk Perfilman Indonesia



Dua sineas muda berbakat tanah air, Prilly Latuconsina dan Umay Shahab, membuka peluang lebih besar di industri film tanah air dengan mendirikan Production House (PH) Sinemaku Pictures di tahun 2019.


Karya produksi pertama Sinemaku Pictures, yaitu film Ku Kira Kau Rumah (2022) berhasil mendapatkan 2 juta penonton dan penghargaan kategori Film Terfavorit Pilihan Penonton dalam FFI 2022, serta rekor MURI atas Film dengan Penonton Terbanyak di Masa Pandemi. Sinemaku Pictures juga menjadi salah satu PH dibalik film dokumenter All Access To Rossa 25 Shining Years, hingga memproduksi 6 film layar lebar dan 4 web series lainnya dengan keragaman genre dan cerita.


Buka Peluang Untuk Insan Muda

Berawal dari inisiatif serta semangat, Prilly dan Umay mendirikan perusahaan produksi film dengan tujuan membuat cerita mereka sendiri, meski dengan pengalaman yang terbatas dari peran-peran sebelumnya di film. Hal tersebut didukung setelah melihat kesempatan bagi individu muda untuk menjadi sutradara dan produser sangatlah minim. Tidak adanya kesempatan tersebut membuat Prilly dan Umay membuka kesempatan sendiri, bagi insan muda tanah air.


Di usia yang kala itu masih sangat muda (saat Umay 18 tahun dan Prilly 23 tahun), mereka dibantu oleh Monty Tiwa (sebagai supervisor kreatif) untuk menyelesaikan dek cerita pertama. Prilly dan Umay juga dihadapkan pada tantangan mencari investor dan pemain, dengan tidak sedikit diremehkan atas usaha mereka.


Setelah akhirnya sukses dengan film pertama di film Ku Kira Kau Rumah, Prilly yang berperan sebagai Executive Producer Sinemaku Pictures juga dihadapkan pada tantangan kolaborasi dan sudut pandang dengan para kru yang kebanyakan datang dari generasi Z. Prilly banyak belajar dan mengeksplor sudut pandangnya dalam film, selain menjadi pemain.


Visi Untuk Mendukung Talenta Muda

Dikatakan oleh Umay dalam salah satu wawancara, bahwa tujuan adanya Sinemaku Pictures adalah sebagai wadah eksperimen insan muda untuk bertumbuh bersama di industri film. “Sinemaku Pictures memiliki visi untuk memberikan kesempatan dan ruang bagi para talenta muda bisa berkarya dan berkolaborasi bersama”, dalam wawancaranya dikutip dari TINEMU.COM.


Prilly juga angkat bicara dalam salah satu wawancaranya, bahwa Sinemaku Pictures menunjukkan komitmennya melalui pemberian kesempatan kepada sutradara muda perempuan dan aktor-aktor baru, menandakan visi mereka dalam mendukung talenta muda.


Sinemaku Pictures bercita-cita menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkreasi, percaya bahwa mereka akan membawa perspektif segar. Di tahun 2024, Sinemaku Pictures memperluas eksplorasi genre di luar drama, termasuk genre horor, dengan tujuan dapat andil berperan dalam perkembangan perfilman Indonesia di masa depan.


Terbuka Untuk Kolaborasi

Menyadari dinamika industri film, Sinemaku Pictures berfokus pada pembelajaran dan inovasi dalam cerita serta pemasaran, sambil membuka diri untuk kolaborasi demi meningkatkan kualitas karya.


Bekerja sama dengan beberapa aktor populer seperti Iqbaal Ramadhan, Bryan Domani, hingga Refal Hady, Sinemaku Pictures menghadirkan berbagai cerita menarik dari setiap karya produksinya, termasuk mengangkat isu kesehatan mental pada remaja dalam film Ku Kira Kau Rumah dan Bolehkah Sekali Saja Kumenangis.


Peran kolaborasi juga ditunjukkan ketika Iqbaal menjadi produser dalam salah satu karya Sinemaku Pictures, yakni dalam film Perayaan Mati Rasa. Iqbaal juga mengatakan bahwa kontribusinya tersebut diharapkan dapat ikut mewujudkan visi Sinemaku Pictures di industri perfilman Indonesia. Ambisi duo maut antara Umay dan Prilly membuktikan bahwa insan muda tanah air pasti memiliki ruang dan kesempatan dalam melakukan eksplorasi, jika ada niat dan konsistensi. Bagi yang ingin menonton produksi Sinemaku Pictures, dapat diakses dari layanan OTT Viu, Vidio, Maxstream, MNC Vision, TrueID, dan masih banyak lagi.

 
 
 

Comentarios


  • @reelinsiderindonesia
  • @reeledupark
  • Reel Talk +62

© 2025 reelinsidermedia.com

bottom of page