Air Mata Korporasi Dalam Sinema Amerika
- reelinsiderindones
- Feb 11
- 2 min read

Film dokumenter “Enron: the Smartest Guys In the Room” tahun 2005, mengangkat kisah tentang salah satu kebangkrutan perusahaan paling fenomenal dalam sejarah Amerika Serikat. Diproduksi oleh 2929 Entertainment dan HDNet Films Jigsaw Productions, film ini diadaptasi dari buku best-seller tahun 2003 yang ditulis oleh wartawan Fortune, Bethany McLean dan Peter Elkind. Keduanya juga berperan sebagai penulis skenario film, bersama dengan sutradara Alex Gibney.
Menggunakan alur maju mundur, film ini menyoroti kejatuhan Enron di tahun 2001. Dibuka dengan adegan kematian karyawan dan persidangan Jeff Skilling, mengungkap pertanyaan yang emosional “Ultimately, who was responsible for the downfall of Enron?”, yang mengantarkan penonton ke dalam kisah tragis Enron. Film ini menyoroti peran penting Kenneth Lay (pendiri Enron tahun 1985) dan Jeff Skilling (Former Enron President & CEO) dalam perjalanan perusahaan tersebut, dari masa kejayaan selama 16 tahun hingga keruntuhannya yang hanya dalam 24 hari.
Beberapa hal menarik dalam film ini diantaranya adalah mengungkap tentang Enron Oil Scandal atau Valhalla Scandal, suasana persidangan Jeff Skilling, wawancara langsung dengan berbagai mantan pejabat Enron dan Bethany McLean (wartawan Fortune), campur tangan politik pejabat Amerika, budaya perusahaan yang agresif, hingga bagaimana Enron menjadi perusahaan yang merajai pasar saham di Amerika.
Diketahui, Enron adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di industri energi dengan inovasi yang cemerlang. Beberapa pencapaiannya yaitu menduduki peringkat tujuh dalam daftar perusahaan terbesar, aset yang tersebar di seluruh dunia senilai lebih dari $70 miliar, hingga kenaikan profit mencapai 10-15% setiap tahunnya. Laporan tahunan yang selalu menjanjikan, membuat Enron dijuluki sebagai penguasa pasar saham kala itu. Namun, kesuksesan ini harus berakhir karena keserakahan dan arogansi para pemimpinnya, Kenneth Lay dan Jeff Skilling. Sikap mereka berujung pada kekacauan seperti hutang yang menumpuk, korupsi merajalela, dan manipulasi laporan keuangan yang sistematis.
Terdapat kalimat fenomenal yang diutarakan oleh Ken Lay sebagai pemimpin Enron, yaitu “we like risk, because you make money by taking risks”. Sebuah pernyataan yang akhirnya menjadi bumerang bagi perusahaan tersebut dan mengungkap kebobrokan di balik fasad kesuksesan mereka.
Kehadiran film ini dapat mengulas kembali sejarah korporasi Amerika Serikat, untuk dijadikan pembelajaran dalam mengelola sebuah perusahaan dengan cara yang bijak. Film ini mendapatkan rating 7,6/10 di IMDb, 97% di Rotten Tomatoes, dan 7,6/10 di Prime Video. Lebih lanjut, film ini dapat disaksikan kembali di Apple TV, Prime Video, dan Google Play.
Comments