top of page
< Back

Ngopi ala Filosofi Kopi: Kedai & Menu Favorit Ben & Jody

By Nisa

27 Februari 2025

Film Filosofi Kopi (2015) bukan sekadar kisah persahabatan Ben & Jody, tetapi juga tentang perjalanan menemukan makna di setiap cangkir kopi. Kedai mereka, yang awalnya fiksi, kini hadir di dunia nyata dan menjadi destinasi favorit pencinta kopi. Salah satu menu ikoniknya, Kopi Tiwus, menghadirkan cita rasa khas dari Ciwidey dengan aftertaste cokelat hitam yang mendalam.

Ngopi ala Filosofi Kopi: Kedai & Menu Favorit Ben & Jody

Sumber: hipwee

Dirilis pada tahun 2015, “Filosofi Kopi” adalah film yang disutradarai oleh Angga Dwimas  Sasongko dan diadaptasi dari cerita pendek karya Dewi Lestari. Film ini mengikuti perjalanan  Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto), dua sahabat yang mengelola sebuah kedai kopi  dengan idealisme tinggi. Kedai mereka bukan hanya tempat menjual kopi, tetapi juga memiliki  filosofi mendalam tentang kehidupan. Berkat popularitas film ini, kedai kopi dalam cerita  kemudian diwujudkan dalam dunia nyata dan menjadi destinasi favorit pecinta kopi.  


Dalam “Filosofi Kopi”, kedai yang dikelola Ben dan Jody menjadi pusat dari seluruh konflik  dan perkembangan karakter. Tempat ini bukan sekadar lokasi berjualan kopi, tetapi juga ruang  bagi diskusi, pencarian makna hidup, dan perdebatan tentang cita rasa kopi terbaik. “Kopi itu  jujur. Dia nggak pernah bohong tentang rasanya,” ujar Ben dalam salah satu adegan film  (“Filosofi Kopi”, 2015). Nuansa hangat kedai, dengan desain interior klasik dan pencahayaan  temaram, membuat penonton merasa betah seolah ikut menikmati secangkir kopi bersama  mereka.  


Salah satu menu ikonik dalam film ini adalah Kopi Tiwus, yang menjadi titik balik dalam kisah  Ben dan Jody. Awalnya, Ben begitu yakin bahwa kopi buatannya adalah yang terbaik, sampai  ia bertemu dengan seorang pelanggan yang memperkenalkan Kopi Tiwus—kopi sederhana  dengan rasa yang lebih menyentuh hati. Kopi Tiwus sendiri berasal dari daerah Ciwidey dan  Pengalengan, Jawa Barat, dan memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari varian  kopi lainnya. Kopi ini dikenal dengan tingkat keasaman sedang, body yang kuat, dan aftertaste  mirip cokelat hitam, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri bagi penikmatnya. Proses  pengolahannya menggunakan metode semi-washed dengan wet hulling, yang berkontribusi  pada profil rasa dan aroma yang khas. Biji kopi ini di-roasting hingga tingkat medium,  menghasilkan keseimbangan antara keasaman dan kekuatan rasa (buahberdikari.com).  


Kopi Tiwus bisa dinikmati langsung di kedai “Filosofi Kopi” atau dibeli dalam bentuk biji  maupun bubuk untuk diseduh sendiri di rumah. Harga Kopi Tiwus dalam bentuk seduhan di  kedai sebelumnya dibanderol sekitar Rp22.000 per cangkir (pergikuliner.com), namun harga  tersebut bisa berubah. Sementara itu, untuk varian bubuk atau biji kopi, harga berkisar antara  Rp45.900 hingga Rp90.000 per 100 gram di beberapa platform e-commerce seperti Blibli dan  Tokopedia. Ketersediaan dan harga dapat bervariasi tergantung lokasi dan penjual, sehingga  bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih akurat, disarankan untuk mengunjungi situs  resmi “Filosofi Kopi” atau marketplace terkait.  


Keberhasilan “Filosofi Kopi” dalam menghadirkan atmosfer kedai kopi yang autentik tidak  hanya menarik perhatian penonton, tetapi juga menginspirasi bisnis kopi di dunia nyata.  Setelah film ini tayang, kedai “Filosofi Kopi” pertama kali dibuka di Jakarta Selatan pada tahun  2015, tepatnya di kawasan Melawai, Blok M. Kesuksesannya membuat kedai ini berekspansi  ke kota-kota lain seperti Yogyakarta, Bandung, Solo, dan Medan. Mereka tetap  mempertahankan konsep yang sama, menawarkan suasana nyaman dan kopi berkualitas bagi  para penikmatnya (beautynesia.id). 



Bagi yang ingin menikmati kisah inspiratif ini, “Filosofi Kopi” dapat ditonton di Netflix.

  • @reelinsiderindonesia
  • @reeledupark
  • Reel Talk +62

© 2025 reelinsidermedia.com

bottom of page